[dropcap]S[/dropcap]ebanyak 12 negara dari 3 benua (Asia, Afrika dan Amerika) mengirimkan utusannya untuk mengikuti Konferensi International Tahunan II tentang Kesempatan Pendidikan yang Setara Melalui Teknologi U-Learning (2nd Annual Conference on Equal Opportunities by U-Learning Technologi/EEO BULT) yang berlangsung 3 hari dari 23-25 November 2015 di aula Mandala Saba R. Oto Iskandar di Nata, Kampus IV Universitas Pasundan Jl. Setiabudhi 193 Bandung.
Konferensi Internasional itu dibuka secara resmi Selasa 24 November 2015 oleh Direktur Jenderal Kelembagaan dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Prof. Intan Ahmad, Ph.D dan menghadirkan peserta dari 12 negara yang telah menjalin kerjasama yakni Afrika Selatan, Nepal, Thailand, Tanzania, Haiti, Korea Selatan, Vietnam, Filipina, Amerika, Boswana, Mongolia dan Indonesia.
Dirjen Kelembagaan dan Kemahasiswaan mengemukakan, penggunaan Teknologi harus dapat mengatasi kurangnya sarana infrastruktur dan tenaga pendidik untuk membuat pencapaian mutu pendidikan. Jika selama ini konsep pembelajaran masih terbatas pada penggunaan internet (e-learning), ke depan akan semakin beragam dan tersebar.
“Salahsatunya adalah teknologi U-Learning yang memanfaatkan jaringan komunikasi dari vendor sehingga tidak bergantung pada penggunaan komputer pribadi atau laptop. E-Learning, U-Learning, M-Learning, dan sebagainya bisa diakses lewat beragam platform. Kuncinya adalah kemauan untuk meningkatkan kompetensi menghadapi persaingan global yang kian keras,” katanya.
Dirjen mengatakan, penggunaan teknologi mutakhir menjadi upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu, Indonesia harus secepatnya menerapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien lewat penggunaan teknologi tinggi.
Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom menjelaskan, program ini dirintis sejak November 2012 oleh North Star Developer Villages (NS-Devil) Korea Selatan dengan Universitas Pasundan. Programnya berbentuk implementasi teknologi Ubiquitous Base Test (UBT) & Ubiquitous Learning (U-Learning) Platform.
Tahun 2013 sudah ada hasil yang signifikan yakni proses perkuliahan antara dosen dan mahasiswa hingga ujian semester menggunakan teknologi tersebut.
Rektor Unpas menyatakan, kesetaraan pendidikan adalah keniscayaan bagi kemajuan sebuah bangsa dan lebih jauh lagi bagi kesejahteraan umat manusia. Penggunaan teknologi informasi yang semakin berkembang diharapkan menjadi bagian strategis dalam upaya kita memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang meningkatkan pendidikannya.
Ke depan, menurut Rektor Unpas, UBT dan U-Learning akan dikembangkan bertahap di setiap fakultas di lingkungan Universitas Pasundan. Bahkan direncanakan setiap mahasiswa baru Unpas dibekali komputer tablet agar semakin mengenal dan terampil menggunakan aplikasi ini.
UBT dan U-Learning sudah diterapkan di berbagai negara, antara lain Afrika Selatan, Rusia, Jepang dan Filipina. Bahkan teknologi ini diujicobakan saat ujian negara bersama dengan Korea.***